When I Get Home, My Wife Always Pretends to be Dead adalah
film Jepang yang dirilis pada tahun 2018, yang disutradarai oleh Shinji Imaoka. Dengan genre komedi dan elemen absurd, film ini menampilkan kisah yang tidak biasa tentang kehidupan rumah tangga yang penuh dengan keanehan. Meskipun terdengar aneh, film ini menggali tema hubungan suami istri, rutinitas kehidupan sehari-hari, dan cara-cara unik untuk mengatasi kebosanan dalam pernikahan. Artikel ini akan membahas alur cerita, karakter, dan pesan yang terkandung dalam film ini.
Sinopsis: Kehidupan Rumah Tangga yang Absurd
When I Get Home, My Wife Always Pretends to be Dead mengisahkan tentang pasangan suami istri, Katsu (diperankan oleh Takayuki Yamada) dan Keiko (diperankan oleh Aoi Nakamura), yang menjalani kehidupan rumah tangga yang tampaknya biasa. Namun, terdapat satu kebiasaan aneh yang dilakukan oleh istri Katsu, Keiko. Setiap kali Katsu pulang ke rumah setelah bekerja, Keiko selalu berpura-pura mati, tergeletak di tempat tidur tanpa bergerak atau berbicara. Awalnya, Katsu tidak terlalu mengkhawatirkan kebiasaan ini dan mencoba untuk menerima keadaan tersebut sebagai bagian dari rutinitas rumah tangga mereka.
Namun, seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini mulai mempengaruhi hubungan mereka. Katsu mulai merasa bingung dan cemas dengan tindakan istrinya yang semakin sering berpura-pura mati. Meskipun dia mencintai Keiko, Katsu merasa terjebak dalam rutinitas yang aneh ini, dan tidak tahu bagaimana cara untuk menghadapinya. Keiko, di sisi lain, tampak menikmati permainan ini dan merasa tidak ada masalah dengan perilakunya yang janggal.
Ketegangan pun meningkat, dan Katsu berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik kebiasaan Keiko yang aneh ini. Seiring dengan pencariannya, Katsu mulai merenungkan hubungan mereka, kebosanan dalam pernikahan, dan bagaimana cara mereka berdua mengatasi kesulitan hidup dengan cara yang tidak biasa. Film ini menggambarkan dinamika rumah tangga yang penuh dengan humor gelap dan absurd, namun tetap menyentuh hati.
Ketegangan dalam Kehidupan Rumah Tangga yang Monoton
Tema utama dalam film ini adalah monotoninya kehidupan rumah tangga. Rutinitas yang sama setiap hari sering kali membawa kebosanan dalam hubungan, yang terkadang mengarah pada perilaku yang tidak biasa atau tidak rasional. Keiko yang berpura-pura mati setiap kali suaminya pulang dari kerja bisa diartikan sebagai bentuk pelarian dari rutinitas yang membosankan dan kebosanan dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Kehidupan rumah tangga yang penuh dengan rutinitas dan tanggung jawab sering kali membuat pasangan merasa terjebak dalam kebosanan yang menindas. Meskipun tampaknya ada elemen komedi dalam kebiasaan Keiko, pada dasarnya film ini juga mencerminkan kenyataan yang dihadapi oleh banyak pasangan yang merasakan kejenuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ketika kebosanan ini tidak ditangani dengan baik, hal tersebut bisa menciptakan jarak emosional yang mengarah pada perilaku yang semakin aneh atau ekstrem.
Karakter Utama dan Peran Mereka
Katsu (Takayuki Yamada)
Katsu adalah karakter utama pria dalam film ini. Ia adalah seorang pria biasa yang menjalani kehidupan kerja yang melelahkan dan kembali ke rumah hanya untuk menemukan istrinya berpura-pura mati. Katsu tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan perilaku istrinya ini, namun dia tetap berusaha menjalani kehidupan rumah tangga mereka. Perannya menggambarkan seorang pria yang berusaha untuk mempertahankan hubungan meski dihadapkan pada perilaku yang tidak biasa dan penuh kebingungan.
Karakter Katsu memiliki kedalaman emosional yang lebih signifikan saat dia mulai merenungkan apa yang sebenarnya terjadi dalam pernikahannya serta bagaimana dia harus menanggapi perubahan aneh dalam perilaku Keiko. Saat dia merasakan terjebak, karakter Katsu menunjukkan sisi ketidakpastian dan pencarian makna dalam hidupnya yang lebih luas daripada hanya sekadar rutinitas kerja dan rumah tangga.
Keiko (Aoi Nakamura)
Keiko, istri Katsu, adalah karakter yang cukup rumit. Tindakannya berpura-pura mati setiap kali Katsu pulang ke rumah dapat diartikan sebagai bentuk ekspresi dari ketidakpuasan atau keinginan untuk mencari cara lain dalam menikmati kehidupan. Keiko tampak tidak terpengaruh oleh kebosanan yang dialami suaminya dan merasa nyaman dengan rutinitas tersebut. Film ini menggali karakter Keiko yang tidak sepenuhnya terbuka tentang perasaannya dan lebih memilih untuk menggunakan permainan tak biasa untuk menghadapi masalah dalam hidupnya.
Perilaku Keiko juga mencerminkan bagaimana seseorang dapat menanggapi kebosanan atau ketidakpuasan dalam hubungan mereka dengan cara yang eksentrik. Dalam beberapa hal, Keiko bisa dianggap sebagai simbol bagi mereka yang berusaha menghindari kenyataan hidup yang membosankan dengan cara yang unik dan kadang membingungkan.
Tema dan Pesan dalam Film
Kebosanan dalam Kehidupan Rumah Tangga
What A Wonderful Family! 3: My Wife, My Life mengeksplorasi tema kebosanan dalam hubungan serta bagaimana itu dapat mengarah pada perilaku yang tidak biasa. Kebosanan dalam rumah tangga merupakan tema yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, dan film ini menunjukkan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi dinamika hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Film ini mencerminkan bagaimana kebosanan dapat mendorong seseorang mencari cara-cara aneh atau tidak konvensional untuk mengatasi perasaan tersebut.
Pencarian Makna dalam Hubungan
Film ini juga mengangkat tema pencarian makna dalam hubungan. Katsu yang merasa bingung dan terjebak dengan kebiasaan Keiko mulai mencoba mencari tahu apa yang salah dalam hubungan mereka. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap hubungan, terdapat masa-masa ketika seseorang perlu merenungkan kembali dan mengevaluasi apakah mereka benar-benar menemukan makna dan kebahagiaan dalam hubungan tersebut.
Absurditas Kehidupan dan Humor Gelap
Walaupun film ini banyak menampilkan situasi yang absurd, humor gelap yang disajikan justru memberikan kesempatan bagi penonton untuk melihat kehidupan rumah tangga dengan cara yang lebih ringan. Absurdnya situasi yang dihadapi oleh Katsu dan Keiko memberikan pandangan baru tentang bagaimana pasangan dapat mengatasi kesulitan hidup mereka melalui cara-cara yang tak terduga dan kadang-kadang lucu.