Mrs. Chatterjee vs Norway merupakan film drama hukum India
tahun 2023 yang disutradarai oleh Ashima Chibber dan dibintangi oleh Rani Mukerji. Film ini terinspirasi dari kisah nyata Sagarika Chakraborty dan suaminya, Anurup Bhattacharya, pasangan asal India yang anak-anaknya diambil paksa oleh layanan kesejahteraan anak Norwegia pada tahun 2011 akibat perbedaan budaya dalam pengasuhan anak.
Dalam film ini, Rani Mukerji memerankan Debika Chatterjee,
seorang ibu asal India yang tinggal di Norwegia bersama suaminya, Aniruddha, dan dua anak mereka. Anak-anak mereka, Shubh dan Suchi, diambil oleh layanan kesejahteraan anak Norwegia karena dianggap tidak pantas diasuh oleh orang tua mereka. Debika kemudian berjuang keras untuk merebut kembali hak asuh atas anak-anaknya, menghadapi tantangan hukum dan budaya yang rumit.
Aspek Produksi dan Penerimaan
Film ini diproduksi oleh Monisha Advani, Madhu Bhojwani, dan Nikkhil Advani, serta didistribusikan oleh Zee Studios. Dengan anggaran sekitar ₹29 crore, Mrs. Chatterjee vs Norway berhasil mengumpulkan pendapatan kotor sebesar ₹36,53 crore di seluruh dunia. Film ini juga mencatatkan prestasi sebagai film Bollywood dengan pendapatan tertinggi di Norwegia.
Penghargaan
Rani Mukerji menerima berbagai penghargaan atas penampilannya dalam film ini, termasuk:
Filmfare Award untuk Aktris Terbaik (Critics)
Zee Cine Critics Award untuk Aktris Terbaik – Perempuan
International Indian Film Academy (IIFA) Award untuk Aktris Terbaik
Ulasan Kritikus
Film ini mendapatkan berbagai ulasan dari kritikus. Menurut The Times of India, film ini memiliki cerita yang emosional namun eksekusinya terasa berlebihan, dengan penampilan Rani Mukerji yang kadang terlalu dramatis. Sementara itu, India Today memuji penampilan Rani Mukerji sebagai salah satu yang terbaik dalam kariernya, meskipun menyebut film ini sedikit terlalu panjang.
Secara keseluruhan, Mrs. Chatterjee vs Norway adalah film yang menyentuh hati dan memberikan wawasan mendalam tentang perbedaan budaya serta perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya. Meskipun menghadapi beberapa kritik berkaitan dengan eksekusi, film ini tetap berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan relevan.
