A Man Called Otto (2022) adalah film drama komedi yang diambil
dari novel A Man Called Ove karya Fredrik Backman. Disutradarai oleh Marc Forster, film ini menampilkan Tom Hanks sebagai Otto, seorang pria yang cenderung kasar, dipenuhi dengan kebencian, dan skeptis terhadap kehidupan. Namun, cerita ini juga dipenuhi dengan momen yang menyentuh hati dan mengajarkan kita tentang kekuatan hubungan antar manusia. Di balik sikap yang tegas, Otto adalah sosok yang terluka oleh masa lalu dan berusaha mencari cara untuk melawan kesedihannya.
Plot dan Alur Cerita
Kehidupan Otto yang Dipenuhi Kesedihan
Otto Anderson (Tom Hanks) merupakan seorang pria tua yang tampak selalu marah dan merasa kesepian. Ia tinggal di sebuah kawasan perumahan, di mana ia dikenal sebagai sosok yang sering menegur dan bahkan mengusir tetangga-tetangga yang melanggar aturan. Kematian istrinya, Sonya, membuatnya merasa terasing dan tidak ada lagi yang dapat memberikan makna dalam hidupnya. Kehilangan tersebut menghancurkan semangat hidup Otto, dan ia merasa tidak ada gunanya untuk melanjutkan kehidupannya.
Otto merasa bahwa dunia ini dipenuhi dengan ketidakadilan dan kekacauan, dan ia bertekad untuk mengakhiri hidupnya. Namun, upaya untuk mengakhiri hidupnya selalu terganggu oleh tetangga-tetangga baru yang mencoba berinteraksi dengannya. Salah satunya adalah Marisol (Mariana Treviño), seorang ibu muda yang baru pindah dengan keluarganya. Meskipun Otto terus mengusirnya, Marisol dan keluarganya secara perlahan mulai mengubah pandangannya terhadap kehidupan.
Kehidupan yang Diberikan Kedua Kesempatan
Saat Otto semakin terhubung dengan Marisol dan tetangga-tetangga lain, ia mulai belajar untuk menilai kembali arti dari kehidupan. Melalui interaksi mereka, ia perlahan-lahan mulai terbuka terhadap perasaan kasih sayang dan persahabatan yang telah lama menghilang. Dalam beberapa kesempatan, Otto mulai membantu mereka dengan cara yang tidak biasa, menunjukkan sisi lembut yang selama ini tertutupi.
Film ini juga menggambarkan perjalanan masa lalu Otto, termasuk kisah cintanya yang indah dengan istrinya, Sonya. Kilas balik ke masa lalu menunjukkan bagaimana Otto yang dahulu penuh gairah dan optimisme berubah menjadi sosok yang penuh kekecewaan. Namun, berkat hubungan yang terjalin dengan orang-orang di sekitarnya, Otto menemukan kembali tujuan hidupnya dan menyadari bahwa ada harapan meskipun dunia terasa gelap.
Penerimaan dan Pesan Film
Tentang Kehilangan dan Pemulihan
Salah satu tema utama dalam A Man Called Otto adalah bagaimana seseorang dapat pulih dari kehilangan besar. Kehilangan orang yang kita cintai dapat membuat kita merasa tidak ada artinya untuk melanjutkan hidup. Namun, film ini mengajarkan bahwa meskipun kita tidak bisa mengubah masa lalu, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki hidup kita melalui hubungan yang kita bangun dengan orang lain. Seperti yang ditunjukkan oleh Otto, kadang-kadang bantuan kecil dari orang lain dapat menghidupkan kembali semangat kita.
Kekuatan Hubungan Manusia
Film ini juga menekankan pentingnya hubungan manusia dalam proses penyembuhan emosional. Meskipun Otto awalnya menutup diri, ia perlahan mulai menerima kenyataan bahwa ada orang-orang yang peduli padanya. Interaksi dengan Marisol dan orang lain menunjukkan bahwa meskipun seseorang mungkin merasa kesepian dan tidak diinginkan, kita semua berhak mendapatkan kesempatan untuk merasakan kasih sayang dan dukungan.
Aktor dan Performa
Tom Hanks sebagai Otto
Tom Hanks memberikan performa yang luar biasa sebagai Otto, menghidupkan karakter yang rumit dan emosional ini dengan cara yang sangat mendalam. Hanks berhasil mencerminkan perasaan kesepian, kemarahan, namun juga cinta dan kelembutan yang tersembunyi di balik karakter Otto. Penampilan Hanks sangat kuat, membuat penonton dapat merasakan perjalanan emosional yang dialami oleh Otto.
Mariana Treviño sebagai Marisol
Mariana Treviño juga menunjukkan penampilan yang sangat baik sebagai Marisol, tetangga muda yang penuh semangat dan kasih sayang. Karakter Marisol membawa kebahagiaan dan harapan ke dalam kehidupan Otto, meskipun ia pada awalnya ditolak. Treviño dapat menampilkan peran yang penuh kasih tanpa mengurangi keseriusan tema film ini.
